Honda CR-V 7-seater Indonesia

Beberapa waktu lalu Honda meluncurkan All new CR-V yang kini berkonfigurasi 7-seater di Bangkok, Thailand. Tak lama setelahnya, mobil itu meluncur di Tanah Air. Dengan status CKD, All New CR-V 7-seater tak kalah dibanding produksi Thailand.

Ada tiga pilihan all new CR-V yang ditawarkan buat konsumen di Tanah Air. Yaitu all new CR-V dengan mesin 2.0L yang dibanderol dengan hargaRp432 juta (5-seater), lalu all new CR-V bermesin 1.5L turbo dijual dengan harga Rp466 juta, dan paling tinggi bermesin 1.5L Turbo Prestige dibanderol Rp506 juta.

Medium SUV 7-seater ini meluncur di ajang Indonesia International Motor Show (IIMS) 2017, di JIExpo, Kemayoran, Jakarta. Menurut Takehiro Watanabe, president director HPM, yang baru dari all new CR-V adalah mesinnya yang kini berkapasitas 1.5 liter VTEC Turbo dan bisa mengakomodir 7 penumpang.

Perubahan lain sudah banyak diketahui karena mengadopsi desain seperti Honda Civic generasi 10. Lampu depan, lampu kabut, dan lampu senja sudah menggunakan LED. Juga dilengkapi daytime running light (DRL) LED.

Di belakang, ada tailgate spoiler baru dan dual exhaust pipe + finisher. Di bagian samping, Honda menyematkan pelek alloy 18 inci berdesain agresif. Mobil ini dilengkapi dengan panoramic sunroof.

Ruang kabin CR-V lebih lapang dan tersedia bangku baris ketiga pada varian 1.5 liter Turbo dan 1.5 liter Turbo Prestige. Sistem audio video dilengkapi layar sentuh 9 inci serta nanoe system yang berfungsi untuk menjaga kualitas udara di dalam kabin.

Bagaimana dengan bensinnya? Jonfis Fandy, marketing and aftersales service director HPM, mengatakan all new CR-V direkomendasikan menggunakan bahan bakar RON 92 atau dikenal dengan Pertamax.

“Oktan number-nya direkomendasikan 92. Pak Koji Hirano (Assistant Large Project Leader of All New Honda CR-V Honda R&D) mengatakan mobil ini sebenarnya sudah diuji dengan bahan bakar mulai RON 83, sebenarnya bisa,” jelas Jonfis.

Namun, lantaran mengikuti program pemerintah maka RON 92 lebih direkomendasikan. Penggunaan RON 88 atau Premium masih bisa dilakukan dalam kondisi tertentu. “Misalnya pergi ke daerah yang tidak ada RON 92 masih bisa gunakan Premium, tapi nanti kalau sudah ketemu SPBU yang jual Pertamax bisa diganti lagi,” katanya.